AKB48
AKB48 adalah grup terlaris dan terpopuler sepanjang 2011. Total penjualan keseluruhan produk musik mereka tercatat mencapai 16,3 miliar yen (sekitar 5 persen dari total penjualan seluruh Jepang). Mereka sukses mengalahkan Arashi yang berada di urutan pertama selama dua tahun berturut-turut.
Apa yang menyebabkan AKB48 begitu sukses? Apakah mereka memiliki vokal dashyat? Apakah mereka memiliki musik dengan aransemen canggih dan mengagumkan? Semua hal yang melejitkan AKB48 ini ternyata jauh dari semua itu.
Girlband berkonsep unik
Yasushi Akimoto adalah sosok yang berada di balik AKB48. Setelah sukses memproduksi acara televisi populer seperti “Utaban” dan “Oshare-ism” serta menulis lagu, Akimoto mewujudkan idenya yang sederhana tapi unik. Yaitu, sebuah girlband yang bisa ditemui langsung setiap hari.
Grup merekrut 48 remaja putri yang umurnya berkisar dari 14 sampai 24 tahun dan dibagi dalam grup A, grup K, dan grup B dengan masing-masing grup 16 anggota. Juni tahun lalu, anggota AKB48 bahkan bertambah lagi dengang penambahan11 orang lagi mewakili grup 4. Kabarnya grup 4 ini akan ditambah lagi anggota hingga 16 orang. Dengan total 77 anggota (bersama dengan anggota cadangan yang masih berstatus “trainee”, AKB48 kini tercatat dalam Guiness World dengan rekor grup pop dengan anggota terbanyak (largest pop group).
Penampilan mereka bisa dinikmati setiap hari secara eksklusif di teater AKB, di Akihabara, Tokyo (AKB merupakan singkatan Akihabara). Lokasi ini dipilih karena strategis. Inilah pusat elektronik, komik, film anime dan games. Amat cocok dengan pencitraan AKB48.
Selain tampil di teater, AKB48 seringkali mengadakan acara jumpa penggemar yang mengejutkan, tampil dalam berbagai iklan dan acara televisi. Keberhasilan AKB48 bisa tampil di banyak iklan disebabkan oleh kedekatan grup dengan biro iklan besar Dentsu Inc. Sedangkan yang terakhir tentunya tidak lepas dari jaringan kuat yang didapat Yasushi sebelumnya sebagai salah satu produser televisi. Tahun lalu saja, ada tiga acara televisi mingguan seputar AKB, yaitu: “AKBINGO!", "Weekly AKB", dan "Naruhodo Highschool".
Bercabang
Kebanyakan grup pop membuat grup yang lebih kecil untuk menambah dinamika karier. Contoh: Sistar 19 yang merupakan unit kecil grup K-pop Sistar. Namun, AKB48 atau tepatnya Yasushi Akimoto mencoba trik lain. Ia memperlakukan AKB48 seperti sebuah produk lokal per daerah. Atau ibarat kantor cabang.
Untuk grup idola yang bisa dinikmati setiap hari di Osaka, ia menciptakan NMB48. SKE48 untuk Sakae, Nagoya, HKT48 untuk Fukuoka, SDN48 untuk lokasi yang sama dengan AKB48 tetapi manggung tiap Sabtu Malam (SDN singkatan Saturday Night, yang dikhususkan untuk penonton dewasa. Mereka dikenal dengan Adult Idol).
Proyek grup 48 pun menjadi yang paling ambisius. Tidak hanya Jepang, sang pencetus ide mulai melebarkan konsepnya keluar Jepang. Dan yang mendapat kehormatan pertama bukan secara kebetulan adalah Jakarta. Hingga kini, JKT48 sudah punya 28 anggota terpilih. Di tahun 2012 ini akan lahir juga TPE48 atau Taipei48, mewakili Taiwan. Dan rencana mendatang akan meluas hingga Cina, Vietnam dan Thailand.
Fantasi Pria Dewasa
Hal lain yang membuat AKB48 menjadi sangat populer adalah target penikmat mereka yang begitu luas. Dengan banyaknya anggota, aktivitas setiap anggota di berbagai bidang (musik, teater, iklan, drama atau iklan) serta siapa yang menjadi idola tiap orang pun menjadi sangat bervariasi.
Biasanya penggemar remaja perempuan mengidolakan AKB48 karena ingin kelak seperti mereka dan menaruh minat besar pada pakaian yang digunakan di setiap penampilan. Sementara itu, lirik lagu AKB48 (yang sering mengundang ke arah seksualitas dan mendapat kritikan) membuat mereka populer di kalangan pria. Di mata pria remaja, citra yang ditampilkan lewat rok mini dan seragam sekolah ini memberi kesan menggemaskan.
Di kalangan pria dewasa, tak terelakkan lagi, AKB48 merupakan wujud berbagai fantasi untuk melepaskan kejenuhan mereka sehari-hari. Termasuk sosok Lolita seperti dalam novel Lolita karya pengarang Rusia Vladimir Nabokov.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar