Lumajang - Buah pisang kijang yang memiliki warna merah dan hijau atau disebut 'pisang selingkuh' membuat geger warga di kaki Gunung Semeru. Adalah sang pemilik, Sutiyo (45) warga Dusun Tunjung Desa Bodang Kecamatan Padang mengatakan bahwa pisangnya tidak dijual. Dikarenakan, pemilik merasa khawatir dan takut terjadi apa-apa.
"Pisang ini tidak saya jual," kata Sutiyo pada wartawan di pekarangan belakang rumahnya, Senin (06/06/2011). Pisang ini tumbuh sekitar seminggu lalu.
"Saya juga heran, kenapa muncul warna hijau, padahal 6 buah pisang di sekitarnya pisang kijang semua," ungkap pria yang sehari-hari menjadi buruh tani.
Menyusul adanya pisang aneh, berbagai warga dari luar desa berdatagan untuk menyaksikan. Karena pisang aneh ini baru pertama kali terjadi Kecamatan Padang.
"Saya datang kesini karena penasaran saja dan ingin membuktikan," kata Yuli, warga Desa Babakan Kecamatan Padang.
Menurut dia, keanehan pada pisang bisa dianggap membawa berkah dan harus menghargai keunikan dari Tuhan. Soal nanti pisang sudah matang, apakah akan dimakan sendiri atau dibagikan pada tetangga.
"Saya tidak tega untuk menjualnya," tuturnya.
Saat disinggung bila pemerintah peduli dan ingin dilakukan penelitian, Sutiyo mengatakan, dirinya akan merelakan. Syaratnya, usai diteliti dikabarkan hasilnya mengenai pohon pisang yang bisa berwarna merah dan hijau.
"Kalau pemerintah yang inginkan silakan diambil," ujarnya.
Sekadar diketahui, pisang kijang kaki gunung Semeru dikenal manis. Bahkan pisang kijang bisa dimasak dengan dikukus, digoreng atau dibuat selai. Pisang kijang juga dikenal dengan nama pisang museng bagi warga Madura.
"Pisang ini tidak saya jual," kata Sutiyo pada wartawan di pekarangan belakang rumahnya, Senin (06/06/2011). Pisang ini tumbuh sekitar seminggu lalu.
"Saya juga heran, kenapa muncul warna hijau, padahal 6 buah pisang di sekitarnya pisang kijang semua," ungkap pria yang sehari-hari menjadi buruh tani.
Menyusul adanya pisang aneh, berbagai warga dari luar desa berdatagan untuk menyaksikan. Karena pisang aneh ini baru pertama kali terjadi Kecamatan Padang.
"Saya datang kesini karena penasaran saja dan ingin membuktikan," kata Yuli, warga Desa Babakan Kecamatan Padang.
Menurut dia, keanehan pada pisang bisa dianggap membawa berkah dan harus menghargai keunikan dari Tuhan. Soal nanti pisang sudah matang, apakah akan dimakan sendiri atau dibagikan pada tetangga.
"Saya tidak tega untuk menjualnya," tuturnya.
Saat disinggung bila pemerintah peduli dan ingin dilakukan penelitian, Sutiyo mengatakan, dirinya akan merelakan. Syaratnya, usai diteliti dikabarkan hasilnya mengenai pohon pisang yang bisa berwarna merah dan hijau.
"Kalau pemerintah yang inginkan silakan diambil," ujarnya.
Sekadar diketahui, pisang kijang kaki gunung Semeru dikenal manis. Bahkan pisang kijang bisa dimasak dengan dikukus, digoreng atau dibuat selai. Pisang kijang juga dikenal dengan nama pisang museng bagi warga Madura.
sumber utama: beritajatim.com (setelah mengalami editing)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar