Sebuah naskah kuno Al-Quran ditemukan di wilayah otonom Dongxiang provinsi Gansu dan salinan Al-Quran ini merupakan yang tertua ditemukan di Cina.
Menurut informasi dari media lokal, naskah kuno berupa salinan Al-Quran tersebut yang ditulis dalam bahasa Arab, terdiri dari 536 halaman dan menggunakan daun Samarkand yang dibawa ke Cina dari kota Samarkand di Uzbekistan.
Salinan Al-Quran yang tersimpan di masjid Dong Si, provinsi Qinghai barat laut Cina ini merupakan yang tertua di Cina berasal dari abad 8-13 masehi.
Banyak kelompok etnis yang memeluk agama Islam yang hidup di daerah barat laut Cina, yang meliputi provinsi Qinghai, Gansu, Ningxia dan wilayah Xinjiang.
Beijing: Cina akan membangun sebuah museum untuk melestarikan salinan Alquran berusia seribu tahun lebih. Laman Xinhua mewartakan, Jumat (17/2), museum berukuran sekkitar 800 meter akan dibangun di Provinsi Gansu, Cina, untuk menempatkan salinan Alquran kuno yang terdiri dari 536 halaman.
Alquran yang ditemukan di Dongxiang, Cina, pada 2009 diperkirakan berusia seribu tahun. Para ahli dari Cina, Inggris, dan Jepang telah menganalisis dokumen tersebut. Mereka mengatakan tidak tertutup kemungkinan kitab suci agama Islam itu dibuat antara abad IX dan XI.
"Salinan telah diklasifikasikan sebagai benda budaya di bawah perlindungan nasional. Kemungkinan Alquran itu menjadi salah satu salinan paling awal pembuatan Alquran," kata Imam Ma Qingfang, pemimpin agama Islam setempat.
Museum itu akan menggunakan metode canggih untuk melestarikan kitab suci kuno tersebut untuk memperlambat kerusakannya. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun museum itu sekitar US$ 635.000 atau sekitar Rp 5 miliar.
Pembangunan museum ini dijadwalkan akan dilakukan pada April mendatang. Diperkirakan akan rampung pada akhir tahun.
Alquran yang ditemukan di Dongxiang, Cina, pada 2009 diperkirakan berusia seribu tahun. Para ahli dari Cina, Inggris, dan Jepang telah menganalisis dokumen tersebut. Mereka mengatakan tidak tertutup kemungkinan kitab suci agama Islam itu dibuat antara abad IX dan XI.
"Salinan telah diklasifikasikan sebagai benda budaya di bawah perlindungan nasional. Kemungkinan Alquran itu menjadi salah satu salinan paling awal pembuatan Alquran," kata Imam Ma Qingfang, pemimpin agama Islam setempat.
Museum itu akan menggunakan metode canggih untuk melestarikan kitab suci kuno tersebut untuk memperlambat kerusakannya. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun museum itu sekitar US$ 635.000 atau sekitar Rp 5 miliar.
Pembangunan museum ini dijadwalkan akan dilakukan pada April mendatang. Diperkirakan akan rampung pada akhir tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar